Kamis, 16 Desember 2010

Wayang Simbol dari Sifat Manusia.

Dengan berubahnya zaman Modernisasi ini wayang tidak begitu dikenal oleh kaum muda, dan bahkan mereka tidak mengerti sama sekali pewayangan atau bahasa yang digunakan, nilai budaya yang semakin luntur di kalangan kawula muda tergerus oleh budaya barat yang masuk, tehnologi yang semakin canggih, sehingga pelestarian pewayangan hanya di nikmati oleh orang-orang tua, orang - orang yang tahu akan makna dalam kehidupan yang di simbolkan dalam pewayangan. Dalam Etos Mahabharata, Pandawa disimbolkan sebagai sifat manusia yang mempunyai nilai-nilai kebaikan, sedangkan Kurawa di simbolkan dengan pemuja hawa nafsu dan angkara murka.
Internalisasi Wayang yang penuh dinamika falsafah dalam kehidupan manusia :
  • Nrimo ing pandum ( Menerima Apa Adanya ).
  • Memeyu hayuning bawana ( Menjadikan Dunia ini Sejahtera ).
  • Kautamaning Urip ( Menjadi Manusia Utama ).
  • Jer Basuki Mawa bea ( Kebahagian butuh Pengorbanan ).
Rasanya kebahagiaan yang di inginkan oleh manusia di dunia modernisasi ini tidak berakhir dengan menjadikan Dunia ini menjadi sejahtera dengan menjadi manusia yang Utama. Dari catatan BKKBN 54 % remaja Putri di Surabaya sudah tidak perawan dan angka Aborsi di Indonesia setiap tahun mencapai 2,4 juta jiwa, dimana 800 ribu di antaranya adalah remaja. Betapa menyedihkan melihat generasi muda, generasi penurus bangsa ini mempunyai kehidupan yang tidak sehat, ini salah satu dampak dari zaman Modernisasi, kecanggihan tehnologi, pengaruh budaya barat, dan tayangan televisi yang kurang berkualitas. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar disini