Sabtu, 21 Mei 2011

PERTAHANKAN NKRI DENGAN HARGA MATI

Sebenarnya tak ada yang perlu dirisaukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di atas landasan Pancasila dan NKRI di bumi Pertiwi ini. Sensus Penduduk hampir 90 % penduduk Indonesia adalah pemeluk agama Islam, agama yang Rohmatan lil alamin yang senantiasa menebarkan kasih sayang dan kedamaian.
Dengan pemeluk agama yang rohmatan terbesar dunia inilah hingga Indonesia juga dikenal dengan Bhinneka Tunggal Ika. Menakjubkan, beragam suku, bahasa, adat bahkan agama hidup berdampingan rukun nan damai.
Tapi semua bisa berubah, jika pemeluk agama kehilangan hati nurani, yang dianut adalah faham sempit pemikiran “radikal” dengan mencampakan Islam dari Ruh dan Tassawufnya.
Muncul sikap intoleran yang teramat, mudah menghakimi hingga mengkafir-kafirkan orang lain. Mengerikan lagi, membawa-bawa nama Tuhan lantas melakukan aksi-aksi kekerasan dan pengeboman.
Memang cita-cita adil dan makmur masih jauh di awang-awang, korupsi tetap saja meraja, kesenjangan ekonomi bagai langit dan bumi, orang miskin kian sulit, orang lemah selalu kalah.
Dalam konteks Indonesia, kecintaan warga Negara dapat dilihat dari lagu kebangsaan yang ditetapkan dalam UUD 1945 yaitu lagu Indonesia Raya. Sebagian bait dalam lagu itu berbunyi “ Indonesia Raya merdeka-merdeka tanahku negriku yang kucinta”.
Bila ditinjau dari segi cinta seperti bait lagu diatas, warga Negara Indonesia dapat dibagi menjadi 4 golongan. Pertama, warga Negara yang cinta sejati terhadap Negara, Kedua warga Negara yang hanya pura-pura cinta Tanah air Indonesia ( munafik ), Ketiga, golongan yang benci terhadap tanah air Indonesia, Keempat, golongan yang tidak benci tapi juga tidak cinta, Apatis. Dan 4 golongan itu memiliki ciri khas masing-masing.
Pertama, golongan cinta. Tanda cinta itu meliputi cinta terhadap Bangsa Indonesia, cinta terhadap Kemerdekaan Indonesia, cinta terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), cinta terhadap kejayaan Indonesia. Dan cinta yang ada dalam hati itu dibuktikan dengan berusaha semaksimal mungkin mewujudkan kemakmuran dan kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kedua, golongan munafik. Lesannya berkata cinta tanah air tapi perbuatan sehari-hari justru merusak tanah air. Lesannya berkata “ Demi untuk membela rakyat Indonesia”, prakteknya membela rakyat golongannya sendiri, Lesannya berkata untuk kemakmuran rakyat Indonesia, prakteknya memperkaya diri dan golongannya saja.
Ketiga, golongan yang benci terhadap tanah air Indonesia. Tanda yang menonjol sekarang ini ialah keinginan mengganti Dasar Negara Indonesia dan keinginan itupun telah dibuktikan dengan cara membuat jaringan dan macam-macam.
Keempat, golongan Apatis, tidak peduli apakah Negara Indonesia ini makmur atau akan terkubur.

Pada tahun 1928 bulan Oktober tanggal 28 dirumah no. 106 di gang Kenari, Jalan Keramat Raya, Ibukota Jakarta. Malam itu ibu Pertiwi melahirkan dua peristiwa besar, peristiwa yang kemudian mengantarkan berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia, Yaitu Sumpah Pemuda dan Lagu Indonesia Raya. Dua peristiwa itu menakjubkan bagi orang yang menginsyafinya. Juga mengandung nilai yang agung, sebab keduanya mengandung tujuh keajaiban. Tujuh keajaiban terkandung dalam lagu Indonesia Raya dan tujuh keajaiban terkandung didalam peristiwa Sumpah Pemupa.
Jika kita perhatikan Lagu Indonesia Raya, diantara baitnya terdapat kata Indonesia tanah airku, tanah tumpah darahku, di sanalah aku berdiri jadi pandu ibuku.
Apakah makna tumpah darah ? tumpah darah itu mengisyaratkan adanya keberanian sejati. Bukan berani karena tabi’at seperti singa, bukan berani karena terpaksa, tapi berani karena darah merah dan darah putih. Darah manusia merah artinya berani dan darah putih artinya suci dan benar. Berani karena pertimbangan yang benar dan salah, bukan berani karena ngawur.
Kemudian ada kata” Di sanalah” mengapa kok tidak disini ? Di sanalah aku berdiri tegak. Untuk apa ? untuk menjadi pandu ibuku. Pembela ibu pertiwi. Pada waktu itu, putera-puteri Indonesia dari berbeda-beda suku, agama dan budaya pergi keluar negeri menuntut ilmu. Ada yang ke Eropa, Belanda, Jerman, Perancis, Timur Tengah dan lain-lain. Diluar Negeri mereka membentuk berbagai organisasi, untuk memperjuangkan ibu pertiwi. Setelah mendapat ilmu mereka pulang ke negeri sendiri. Ditanah air mereka lalu memperkuat komitmennya untuk memperjuangkan nasib ibu pertiwi yang terjajah dan kemudian tercetuslah peristiwa Sumpah pemuda. Artinya Walaupun para pemuda waktu pergi jauh di luar negeri tapi mereka tidak terpengaruh gemerlapnya negeri orang. Cintanya terhadap Tanah air Indonesia tetap kuat.
Itulah sikap pemuda-pemuda kita jaman dulu. Apakah kita tidak bangga, Mereka berlatar belakang berbeda tapi tetap satu tujuan. Lalu bagaimana yang terjadi akhir-akhir ini “ Disanalah aku menyembunyikan uang”.
Peristiwa sumpah pemuda yang lahir pada masa penjajahan itu menunjukan adanya keberanian yang menakjubkan. Berani lintas suku, berani lintas agama, berani lintas aliran, berani melintasi kepentingan individu-individu, demi satu tujuan, Yaitu satu Nusa, satu Bangsa, satu Bahasa, satu Negara.
Sumpah Pemuda itu memiliki kesesuaian antara tahun, bulan dan tanggal. Tahun 1928 ( 19-28), 1dengan 9 = 10. 10 sama dengan 1. Angka 2 +8= 10. Oktober juga bulan ke 10. Tanggal 28, 2 dengan 8 juga 10 atau 1.
Keajaiban juga terdapat pada kesesuaian makna tempat terjadinya. Gang Kenari. Gang adalah jalan yang sempit, sulit, terjal dan naik turun. Banyak duri dan penyamunnya yang harus di jalani di jalan perjuangan. Tapi yang dituju satu yaitu Kesatuan Republik Indonesia. Bila disingkat menjadi Kenari.
Keajaiban nama jalan Keramat Raya. Nama jalan itu banyak, tapi peristiwa Sumpah Pemuda itu terjadi di jalan Keramat Raya. Keramat artinya mulya, Raya artinya besar. Kemulyaan yang besar. Diteruskan ke Jati Negara yang artinya akan menjadi jati dirinya Negara.
Keajaiban lagi peristiwa itu menggunakan istilah sumpah. Sumpah itu kata yang mengandung jaminan. Artinya kalau sumpah itu tidak dilaksanakan sungguh-sungguh, jaminannya berani menerima laknat Allah. Mengapa menggunakan kata sumpah ? Sepanjang sejarah negeri ini, sejak tahun 1331 sampai 1945 terjadi tiga sumpah yang bersifat nasional. Pertama tahun 1331 terjadi Sumpah Palapa oleh Sang Maha Patih Gajah Mada. Gajah Mada bersumpah tidak akan hidup mewah, tidak bersenang-senang sebelum seluruh Nusantara menjadi satu dibawah naungan Negara Mojopahit, sumpah itu lalu diperjuangkan sekitar 21 tahun dan terwujudlah kejayaan Negara Keprabuan Mojopahit. ( Gajah Mada oleh Mr. Moch Yamin).
Berselang 579 tahun dari Sumpah Palapa, timbul sumpah Nasional kedua, yaitu Sumpah Pemuda. Usianya sekitar 25 tahun. Ada pemuda Jong Java, Jong Sumatra, Jong Betawi, Jong Ambon dan lain-lain. Setelah Sumpah Pemuda itu diperjuangkan selama 17 tahun, timbullah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Setelah timbul NKRI ada lagi sumpah yang ketiga. Sumpah yang ketiga adalah sumpah yang diletakkan di bab III pasal 9 judulnya Sumpah Jabatan. Dari Presiden sampai menteri, gubernur, bupati, camat, lurah, semuanya disumpah dengan sumpah jabatan. Didalam sumpah itu pula tersimpan rahasia Ratu Adil. Sebab sumpah jabatan itu pertanggungjawabanya kepada ALLOH dan kepada seluruh Rakyat Indonesia. Ratu maksudnya kekuasaan, buka figure. Adil meletakkan sesuatu pada tempatnya.
Dalam buku Babat Tanah Jawa di terangkan, kelak akan timbul Ratu Adil namanya Ahmat Ghoiru Cokro. “ Besok timbule Ratu Adil iku jenenge Ahmad Ghoiru Cokro, kerajaane ono alas Ketonggo. Ratu Adil kesandung, kesempar, jalmo tan ono wikan, jibra-jibru rakyat podho ngguyu-ngguyu”. Itu diantara bunyi Babat Tanah Jawa. Mana Ratu Adil itu ? Ratu Adil itu maksudnya Kekuasaan yang Adil, Ahmad artinya terpuji, Ghoiru artinya tanpa, Cokro artinya senjata. Kesandung, kesempar – Sudah ada dalam kehidupan berbangsa dan bernegara kita tapi tidak disadari bahwa Sumpah Jabatan itu Ratu Adil. Jadi munculnya Ratu Adil ini bukan masalah waktu. Ketika Sumpah Jabatan itu dijalankan dengan ikhlas dan sungguh-sungguh maka tak lama Ratu Adil akan muncul.
Sama halnya dengan cinta tanah air, mungkinkah ada yang tega melakukan korupsi sampai trilyunan bila didalam hatinya ada cinta terhadap tanah air. Ibarat kapal, NKRI ini mengangkut ratusan juta penumpang, bila ada penumpang yang menggerogoti (korupsi) maka lama-lama kapal itu akan tenggelam. Ini menjadi kewajiban seluruh Warga Negara Indonesia untuk menjaganya dari berbagai bahaya yang mengancamnya. Hukumnya cinta tanah air wajib ‘ain bukan sunnah. Sebab cinta itu bentuk syukur kepada Alloh dan kepada para pejuang pendahulu kita.
Jadi sumber kemerdekaan Indonesia ini bertemunya pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa, Berkat Alloh Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur. Apa yang di inginkan ? Ingin kehidupan kebangsaan yang bebas, bukan berkehidupan golongan atau agama. Keinginan itu lalu diperjuangkan.
Dalam sejarah lalu timbul pejuangan kemerdekaan Indonesia yang melahirkan deretan nama pahlawan kemerdekaan dari berbagai agama. Dan kedua disambung dengan pergerakan kemerdekaan. Macam-macam pergerakan bermunculan. Pergerakan bidang ekonomi, social, pendidikan, politik dan lainnya. Muncul pula deretan pahlawan dari berbagai agama.
Konsep Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka itu mencakup makrokosmos dan mikrokosmos. Yang bersifat mikrokosmos (kecil) seperti wujud jasmani manusia, tersusun dari bermacam-macam organ yang berbeda tapi menyatu, tunggal ika. Tumbuh-tumbuhan, rumah yang kita bangun inipun Bhinneka Tunggal Ika. Alam semesta, galaksi dan sebagainya semuanya Bhinneka Tunggal Ika yang bersifat cosmos dan ada Bhinneka Tunggal Ika yang bersifat kecil, bersifat makrokosmos.
Jadi satu-satunya kalimat yang diletakkan di lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila itu tidak sembarangan, begitu luas dan dalam artinya. Diambil dari buku lama Sutasoma susunan seorang intelektual pada masa Majapahit namanya Empu Tantular.
Dalam Konsep Tiga, pada Santri yang tersusun dua kata insan (san) dan tri. Untuk mengingatkan agar manusia tidak melupakan 3 bentuk hubungan. Hubungan ke atas kepada Yang Maha Esa, hubungan mendatar kepada sesama manusia dan ketiga kebawah hubungan dengan alam semesta. Tiga hubungan yang dapat terjalin dengan baik itulah santri. Jadi santri itu bukan kain panjang, bukan kepandaian mengaji Qur’an Hadits, bukan kopyah putih dan bukan jubah.
Konsep Tiga juga terjadi pada letak kepulauan Indonesia ditengah dua titik. Ditengah dua samudera dan dua benua. Diantara tiga titik itu kepulauan Indonesia ada ditengahnya. Ditempati oleh rakyat dalam beragam agama.
Dalam beragam agama juga mengandung konsep Tiga, agama Hindu mengajarkan Trimurti, Agama Budha ada ajaran Tripitaka, di dalam agama Kristen ada Trinitas, dan di dalam ajaran agama Islam ada ajaran Trikun, tiga rukun, ada Rukun Islam, Rukun Imam dan Rukun Ihsan.
Begitu pula mengenai Dasar Negara Indonesia. Kalau Pancasila diringkas akan menjadi Tiga, Intermakhluq, Internasional dan nasional. Intermakhluq terdapat pada sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa. ( Pengakuan Bangsa Indonesia sebagai makhluq Tuhan yang harus berhubungan dengan sesama makhluq ). Internasional terdapat pada sila kedua Kemanusian yang adil dan beradap. Dan Nasional terdapat pada sila ketiga sampai kelima.
Demikian juga mengenai tujuan Negara Indonesia seperti yang diterangkan di alinea ke empat. Ada tujuan, kedalam negeri dan ke luar negeri. Tujuan ke dalam kalau diringkas menjadi tiga : Perlindungan, Kesejahteraan dan Kecerdasan. Bunyinya,……… Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,…..”. Perlindungan maksudnya untuk melindungi tumpah darah Indonesia, Sedang tujuan keluar, ikut menertibkan dunia juga dengan tiga dasar : kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social.
Oleh sebab itu, sekali lagi kita wajib Cinta tanah air, dan wajib mempertahankan NKRI. Kalau sekarang ini banyak usaha-usaha untuk menghancurkan, kita lihat saja nanti pasti akan hancur sendiri, karena kapal Indonesia ini tidak sembarangan, memiliki dasar yang suci,Ketuhanan Yang Maha Esa. Batang tubuh UUD bab II pasal 29 ayat no. 1 berbunyi. “ Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa” ini dasar suci dan yang paling mulya. Didunia ini bahkan tidak ada Negara yang berdasarkan tauchid dan satu-satunya dasar Ketuhanan Yang Maha Esa hanya ada di Indonesia.

ATAS BERKAT ROHMAT ALLOH YANG MAHA KUASA # Visit Our Website www.nkrihargamati.com # www.dzikirpengobatanqolbu.com #

Jumat, 06 Mei 2011

TERTUTUPNYA KEIMANAN

Begitu Osama Bin Laden, pemimpin Al-Qaedah terbunuh oleh Navy Seal Team 6 Amerika, dunia ramai bersorak dan memperbincangkan, Orang-orang Amerika bahkan menggelar Pesta atas kematiannya, dan Negara-negara lain bersiaga akan adanya serangan balik dari teroris atas kematian Osama Bin Laden, tidak terkecuali dengan Indonesia.
Indonesia yang masih ramai dengan adanya jaringan teroris yang masih merajalela dan di tambah dengan banyaknya penculikan yang dilakukan oleh NII (Negara Islam Indonesia) menambah berat beban Negara ini utk mengatasinya.
Rakyat menuntut adanya keamanan, kenyaman, keadilan, kemakmuran dan kemerdekaan dari negeri ini, rakyat  menunggu adanya keputusan dari penguasa negeri ini untuk melangkah dan bertindak, namun rakyat hanya bisa menunggu, Dewan perwakilan yang agung yang dipercaya oleh Rakyatnya untuk bisa mengentas negara ini menuju negara yang merdeka dengan mengontrol kerja Pemerintah,  ternyata hanya mencari keuntungan pribadi, kepentingan kelompok dan bagaimana kelompok tersebut untuk bisa menguasai Negara ini.Pesta Demokrasi bukan untuk kepentingan Rakyat, namun untuk kepentingan kelompok dari partai-partai agar bisa berkuasa, mereka tidak memikirkan kepentingan rakyat tapi bagaimana mereka bisa semakin gemuk menguasai negara ini.
Semua Negara  akan menjadi merdeka dan makmur jikalau semua manusia ingat akan Amanat Allah sebelum dia terlahir di dunia ini, seperti dalam Al-Quran surat Ahzab/ayat 72 : INNA 'ARODLNAL AMAANATA 'ALAS SAMAAWAATI WAL ARDLI WAL JIBAALI FA-ABAINA AN YAHMILNAHAA WA ASYFAQNA MINHAA WAHAMALAHAL INSAANU. INNAHUU KAANA DHOLUUMAN JAHUULAA.
Artinya : "Sesungguhnya Aku (Allah) menawarkan amanat atas langit tujuh dan bumi dan gunung-gunung (tapi Ruh tidak ditawari), maka langit dan bumi serta gunung-gunung enggan memikulnya dan takut menerima amanat tersebut, kemudian manusia sanggup membawa amanat itu. Sesungguhnya manusia itu dholim dan bodoh".
Jadi pada hakekatnya iman itu sudah pembawaan Ruh sebelum Ruh memakai jasmani sebagai manusia.
Jika kita lihat surat di atas, bahwa seluruh yang ada di Jagad ini tidak ada yang mampu membawa amanat Alloh, tapi Ruh (manusia) yang tidak ditawari amanat menyatakan mampu. Dan setelah Ruh memakai jasmani, maka manusia lupa akan tauhidnya karena selama beberapa tahun tertutup dan tutupnya berlapis-lapis.
Oleh sebab itulah maka Alloh memerintahkan Rosul ke dunia ini untuk mengingatkan saja supaya manusia tidak jatuh pada musyrik, supaya sesuai dengan tauhidnya. 
Banyak orang ber Tuhan bukan kepada Allah, banyak orang lebih mementingkan identitas dalam praktek beragamanya, sampai-sampai mengalahkan substansi agama itu sendiri. Cara pandang semacam ini banyak terjadi dalam masyarakat kita. Seseorang pergi haji lebih mementingkan predikat hajinya ketimbang hikmah perjalanan sucinya. Demikian pula orang shalat lebih suka bertengkar pada benar-tidaknya gerakan daripada efek shalat yg bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar. Pun banyak orang berpuasa lebih suka bernikmat-nikmat dgn saat-saat menjelang berbuka puasa ketimbang menjadi orang yang sehat dan bertakwa.
Agama adalah identitas sedangkan Tuhan adalah substansi. Ajaran agama adalah proses untuk mendekatkan diri kepada Tuhan sebagai "substansi Tunggal" dan makna Islam adalah "berserah diri" kepada Allah saja. Banyak orang KTP nya beragama Islam tetapi dia tidak berproses untuk berserah diri kepada Allah, maka hakikatnya dia belum beragama islam. Banyak orang berserah diri kepada harta benda dan investasinya. Seluruh perjuangan hidupnya semata-mata untuk mengejar harta benda yang dikiranya akan menjadi sumber kebahagiannya. Ada yang berserah diri kepada partai politiknya dan kekuasaan. Maka seluruh usianya dihabiskan untuk bertengkar dan rebutan kekuasan, tak peduli harus bertengkar dengan saudara sendiri. Ada yang berserah diri kepada organisasi massanya, sehingga sesama organisasi massa Islam saling berebut identitas, mengklaim kebenaran hanya miliknya dan asal ingin tampil beda. Mereka mengira dengan cara itu sedang berproses untuk mendekatkan diri kepada Allah? Berserah Diri kepada- Nya ?.Banyak orang lupa usianya dihabiskan hanya sekedar untuk ngurusi identitas dan kepuasan atas menang & kalah atau mengejar harta benda yang menjebak orientasi keagamaanya. Dalam istilah Al Qur'an disebut sebagai bermegah-megah semata. Terjebak kepada aksesoris, lupa kepada substansi, seperti dalam surat At-Takatsur (102) :1-3 yang artinya : Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur. Janganlah begitu, (sungguh) kelak kamu akan mengetahui (akibatnya).
Kecintaan kepada Allah itulah yang akan membimbing seseorang untuk berada diatas jalan Tuhan. Sedangkan kecintaan selain kepada Allah akan menyesatkannya kepada apa yang dicintainya itu. Kebahagian orang-orang yang beriman adalah kecintaannya kepada Allah. Sedangkan kebahagian orang-orang zalim adalah apa-apa yang selain Allah. Kebahagiaan orang yang beriman tiada terukur dan tiada pernah berakhir, karena Allah adalah Dzat yang Maha kekal, sedangkan kebahagian orang yang zalim akan berakhir seiring dengan ketidak-kekalan segala apa yang didambakannya itu, ingatlah bahwa dunia ini akan musnah. seperti tertuang dalam QS. Ar Rahman (55): 26-28 yang artinya semua yang ada dibumi itu akan binasa.